Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan pergeseran besar dalam dunia media, dengan platform digital menjadi kekuatan dominan yang menggantikan media konvensional. Dunia informasi yang dulunya didominasi oleh surat kabar, radio, dan televisi kini bergeser ke dunia maya, di mana media sosial, situs web play228, dan aplikasi streaming mengambil alih peran utama. Pergeseran ini menciptakan semacam "duel" antara platform digital dan media konvensional, dengan masing-masing berusaha mempertahankan relevansi dan pengaruh di era modern ini.
Salah satu keunggulan utama platform digital adalah kemampuannya untuk menyediakan informasi secara cepat dan interaktif. Berita dapat diakses dalam hitungan detik melalui situs web atau aplikasi, sementara media sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi, memberi komentar, dan bahkan berpartisipasi dalam diskusi secara langsung. Hal ini memberikan kebebasan lebih bagi audiens untuk mengakses konten kapan saja dan di mana saja, serta mempengaruhi cara mereka menerima dan menyebarkan informasi. Selain itu, digitalisasi memungkinkan personifikasi konten berdasarkan preferensi pengguna, membuat pengalaman media lebih personal dan relevan.
Namun, meskipun platform digital memiliki berbagai keuntungan, media konvensional masih mempertahankan tempatnya sebagai sumber informasi yang kredibel dan dapat diandalkan. Surat kabar dan stasiun televisi memiliki reputasi yang lebih kuat dalam menyediakan berita yang terverifikasi dan mendalam, sementara radio masih menjadi alat komunikasi yang efektif, terutama di daerah-daerah yang lebih terpencil. Media konvensional juga masih lebih dipercaya oleh sebagian orang, terutama generasi yang lebih tua, yang mungkin merasa lebih nyaman dengan cara lama dalam mengakses berita dan informasi.
Dalam konteks ini, kita melihat bahwa kedua jenis media memiliki keunggulannya masing-masing. Platform digital menawarkan kecepatan, fleksibilitas, dan interaktivitas yang lebih tinggi, sementara media konvensional masih unggul dalam hal kredibilitas, kedalaman, dan pengaruh sosial. Di masa depan, kemungkinan besar akan ada kolaborasi antara keduanya, di mana platform digital dan media konvensional saling melengkapi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih kaya dan beragam bagi audiens. Duel ini tidak akan berakhir dengan kemenangan mutlak bagi salah satu pihak, melainkan berkembang menjadi ekosistem media yang lebih dinamis dan inklusif.